Menyimak dan menyimpulkan:ujian terbuka isi surakarta,DR.PANDU PRAMUDITA

 




By:Yusuf syurya zita
R4J
202146500811


                             Kajian inovasi bentuk figur kayon wayang kulit

Purwa gaya Surakarta latar belakang atau yang melatarbelakangi dalam disertasi saya bahwa Kesenian wayang kulit tidak hanya memiliki nilai adiluhung pada aspek pertunjukan dan sastra tapi juga pada aspek bentuknya di sini saya mengutamakan pada figur rayon yang memiliki atau yang penuh dengan nilai adiluhung dalam perkembangannya seiring perkembangan zaman bentuk figur kalian di Surakarta ini mengalami perubahan dan muncul berbagai ragam bentuk awal kemunculan figur kayon itu pada tahun 1522 masehi atau tepatnya pada 1443 tahun Saka yang diketahui pada sengkalan nama yang berbunyi benih dan jagat yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga Kemudian pada figur kayon yang kedua muncul bentuk baru yang diciptakan oleh Sri susunan Pakubuwono 2 dengan sengkalan Mamat gapura 5 pada tahun 1659 Jawa atau bertepatan dengan 1739 Masehi dan kemudian pada perkembangan bentuk figurnya diketahui pada tahun 1856.

Oleh sebab itu di sini saya mengajukan rumusan masalah

-pertama Bagaimana inovasi bentuk figur kayon dalam Wayang Kulit Purwo Jaya Surakarta

-kedua Mengapa terjadi inovasi bentuk figur karyawan pada wayang kulit Surakarta dan

-ketiga Bagaimana nilai filosofis

 

1.Inovasi figur kayon tampak pada keragaman bentuk figur kayon yang dilihat dari aspek bidang dan isianya.

2.inovasi bentuk figur kayon terjadi karena adanya proses kreatif yang di lakukan secara dialektis oleh seniman wayang dari pengalamanya terhadap bentuk-bentuk figur kayon sebelumnya.

3.nilai filosofis figur kayon berada pada simbolitas unsur-unsur pembentukanya yang ditemukan pada setiap figur kayon meski memiliki ragam bentuk dan hasil inovasi

RAGAM BENTUK FIGUR KAYON

Ukuran

Tinggi 75-99cm

Lebar 38-59cm

RAGAM RAUT BIDANG

Wengku,Bedhanan,Kadiwengku

RAGAM ISIAN

97 ragam terdiri dari tumbuhan,20 hewan,43 makhluk mitologi,6 benda alam,11 buatan 13,simbol

 

RAGAM TATAHAN

14 ragam terdiri dari:bubukan,trastasan,untu,walang,bubukan iring,mas masan,gubahan,srunen,inten-intenan,sekar katu,patran,seritan,sebuliyan,pipil da susruk

RAGAM SUNGGINGAN

Serota,gemblegan,padang bulan

RAGAM SUNGGINGAN BELAKANG

Sunggingan api

Sunggingan air

 kemudian saya menemukan 4 hal yang menjadi kaidah bentuk figure crayon yang pertama adalah bidang ideal kayon dimana disini saya menggunakan data ukuran yang kemudian saya menggunakan teori Golden ratio untuk kemudian membuat bidang idealnya di sini ada dua Golden ratio perbandingan Golden ratio yang pertama adalah 2 banding 1 dan 5 banding 3 untuk saya ujikan sebagai eksperimen saya dalam eksperimen ini saya menggunakan gambar teknik di mana gambar teknik ini ada tiga tahap yang pertama adalah dasar Grid sistem dasar kemudian bidang dasar bidang kemudian yang ketiga adalah layoutting Nah dari eksperimen ini saya menggunakan dua perbandingan yaitu 11:6 dan 13:7 dari 2 perbandingan ini kemudian yang memenuhi syarat bahwa perbandingan itu lebih kecil dari 2 banding 1 dan bisa sama dengan dengan 5 banding 3 itu ada pada perbandingan 13:7 maka dalam hal ini saya menetap bidang ideal kayon itu dibentuk dari perbandingan 13:7

bahwa seluruh bidang kayu atau seluruh bentuk figur kayon itu selalu memiliki tiga struktur yang pertama,adalah pucukan yang berbentuk kerucut yang kedua, adalah genukan dan kemudian menuju langkah yaitu cembung dan yang ketiga adalah palemahan yaitu berbentuk bidang datar kaidah yang ketiga,adalah tentang komposisi isian kayu bahwa pada bagian pojokan itu selalu formasinya adalah pohon Hayat yang terdiri dari setidaknya pertama adalah pohon yang kedua adalah hewan terbang ketiga hewan bergelantungan keempat hewan merangkak dan yang kelima adalah makhluk mitologis Kemudian pada struktur bagian genukan itu selalu ada lap akan tetapi pada kayu gelombang itu lar itu mengapit kolam sedangkan pada kain gapura mengapit atap bangunan pada bagian lengkeh ini yang menjadi paling berbeda yang membedakan antara dua figur ini yaitu Bahwa gelombang itu selalu menunjukkan objek alam,sedangkan kalian kekurangan itu selalu menunjukkan bangunan pada palemahan ini bersifat kosong atau jika pun ada isian itu tidak memiliki keterkaitan antara isian yang ada di atasnya kemudian struktur kayon blumbangan dan kayon gapura ini memiliki bentangan alam yang sangat jelas bahwa secara komposisi bahwa kalian blumbangan itu selalu menunjukkan bentangan alam dimana pada bagian lengkeh yang membedakan antara kayu gapuran dan kain Blambangan ini di bagian lengkeh kalian bentangan alam pada kain Blambangan itu menunjukkan isian alam di mana sudut pandang dari penontonnya itu akan menuju ke bawah sedangkan pada kain gapuran itu sudut pandangnya itu terhalang oleh gapura itu sendiri sehingga pada bentangan alam genukan pada kain gapuran itu akan sangat tidak terlihat atau kemudian jika pun terlihat itu sangat sama kemudian di sungai kayon itu setidaknya ada 4

saya menentukan perbandingan bentuk ideal kayon dan bentuk bidang kayon hasil dari perbandingan tersebut muncul pebandingan antara bidang ideal kayon ban bentuk figur kayon hasil dari perbandingan tersebut muncul ada 4 pondok kayon pertama wanda wadon,wanda lanang,wanda latas,wanda godong waru

pengalaman estetis dalam bentuk citra fisik

-presepsi kayon

-presepsi gunungan

-presepsi bentangan alam

Pengalaman estetis dalam bentuk rasa

-keistemawaan bentuk

-nilai sakral

 

Proses Kreatif

-revitalisasi

-reinterpertasi

Pengalaman Artistik

-sketsa

-tatah

-sungging

Penggunaan figur kayon

-pembuka pertunjukan

-pembatas kelir

-pengganti adegan

-pembagi babak

-penjelma objek

Pentradisian bentuk figur kayon

-sosialisasi

-re eksternalsasi

Inovasi bentuk figur kayon pada wayang kulit purwa gaya surakarta terjadi karena seniman mengalami pengalaman estetis dan pengalaman artistik sehingga memunculkan dialektika bentuk figur kayon.

Nilai filosofi pada bentuk figur kayon wayang kulit purwa gaya surakarta merupakan pandagan manusia terhadap dunia yang di sebut.

-makrokosmos

-mikrokosmos

-metakosmos

 

 

 

 

Kesimpulan

-inovasi bentuk figur kayon wayang kulit purwa gaya surakarta memunculkan ragam bentuk figur yang memiliki estetikaya yang disebut wanda kayon

-inovasi bentuk figut kayon pada wayang kulit purwa gaya surakarta terjadi karena seniman mengalami pengalaman estetis dan pengalman artistik sehingga memunculkan dialekita bentuk figur kayon.

-nilai filosofi pada bentuk figur wayang gaya surakarta merupakan padangan manusia terhadap dunia yang di sebut dengan kosmologi,yang terdiri dari bentuk,yaitu makrokosmok mikrokosmos metakosmos

 


Komentar

Postingan Populer